Sejarah perkembangan mikrobiologi diawali dengan penemuan animalculus. Animalculus adalah jenis-jenis mikroba seperti protozoa, algae, khamir, dan bakteri. Istilah animalculus pertama kali dikemukakan oleh Leeuwenhoek (1633-1723), istilah ini dikemukakan setelah Leeuwenhoek melakukan studi mengenai struktur mikroskopis dari biji, jaringan tumbuhan, dan invertebrata kecil. Setelah itu muncul lah beberapa teori dan pendapat para ahli, diantaranya:
1. Teori abiogenesis yang menyatakan bahwa animalculus timbul dengan sendirinya dan berasal dari benda mati.
2. Teoti biogenesis merupakan teori yang menentang teori abiogenesis. Eksperimen terkenal yang menentang teori abiogenesis ini dilakukan antara lain oleh Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur. Teori biogenesis ini menyatakan bahwa kehidupan berasal dari telur dan telur berasal dari kehidupan atau adanya kehidupan karena telah ada kehidupan sebelumnya.
Dalam eksperimennya Louis Pasteur menemukan istilah Pasteurisasi, yaitu cara untuk mematikan beberapa jenis mikroba tertentu dengan menggunakan uap air panas, suhunya kurang lebih 62°C; dan istilah Sterilisasi, yaitu cara untuk mematikan mikroba dengan pemanasan dan tekanan tinggi.
Sejarah perkembangan mikrobiologi dilanjukan dengan penemuan bakteri berspora oleh Jhon Tyndall. Dalam eksperimennya Jhon Tyndall menemukan istilah Tyndallisasi, yaitu pemanasan yang terputus dan diulang beberapa kali. Eksperimennya ini mendukung pendapat Louis Pasteur.
Sejarah perkembangan mikrobiologi berlanjut dengan penemuan adanya peranan mikroba dalam transpormasi bahan organik. Hal ini dikarenakan mikroba dalam bahan organik akan mengalami perubahan susunan kimianya, perubahan kimia yang terjadi adalah fermentasi (pengkhamiran), yaitu proses yang menghasilkan alkohol atau asam organik, misalnya terjadi pada bahan yang mengandung karbohidrat; atau pembusukan (putrefaction), yaitu proses peruraian yang menghasilkan bau busuk, seperti pada peruraian bahan yang mengandung protein. C. Latour, Th. Schwann, dan F. Kutzing (1837) secara terpisah menemukan bahwa zat gula yang mengalami fermentasi alkohol selalu dijumpai adanya khamir sehingga disimpulkan perubahan gula menjadi alkohol dan CO2 merupakan fungsi fisiologis dari sel khamir. Namun pendapat ini kemudian ditentang oleh Jj. Berzelius, J. Liebig, dan F. Wahler yang berpendapat bahwa fermentasi dan pembusukan merupakan reaksi kimia biasa. Hal ini dibuktikan dengan berhasilnya disintesa senyawa organik urea dari senyawa anorganik. Lalu Louis Pasteur melakukan penelitian proses fermentasi dalam pembuatan anggur dari gula bit dan menghasilkan anggur yang masam. Hal ini dikarenakan adanya sel-sel yang lebih kecil mengakibatkan sebagian besar proses fermentasi alkohol didesak oleh proses fermentasi lain, yaitu fermentasi asam laktat sehingga disimpulkan bahwa setiap proses fermentasi tertentu disebabkan oleh aktivitas mikroba tertentu pula, yang spesifik untuk proses fermentasi tersebut.
Penemuan berikutnya yang menjadi sejarah perkembangan mikrobiologi adalah dengan ditemukanny kehidupan anaerob oleh Louis Pasteur, penemuan enzim oleh Buchner (1897), penemuan adanya mikroba penyebab penyakit oleh Louis Pasteur yang dibuktikan oleh Davaine (1863-1868) Davaine (1863-1868) dan Robert Koch (1876), penemuan virus oleh Dimitri Ivanovsky (1892) yang dibuktikan oleh Postulat River (1937), dan penemuan generatio spontanea (abiogenesis) menurut pandangan baru yang membuktikan bahwa kehidupan terjadi dari berbagai unsur kimia, dengan rangkaian reaksi yang mirip dengan reaksi yang terjadi di alam dan selanjutnya berkembang menjadi teori evolusi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar