Hi ini blog saya dimana di daalamnya membahas Fisiologi Hewan dan Mikrobiologi. Semoga bermanfaat bagi semua!!!


Sabtu, 09 Oktober 2010

Fisiologi Sel


Sel adalah unit terkecil dari organisme. Sel terdiri atas sekumpulan organel, dimana organel ini disusun oleh beberapa molekul biologis, dan molekul biologis itu sendiri dibangun oleh sejumlah atom. Berdasarkan jumlah sel yg menyusunnya, hewan terbagi menjadi dua kelompok, yaitu hewan bersel satu (sel tunggal) dan hewan bersel banyak (multiseluler). Pada hewan bersel satu segala fungsi kehidupan dilakukan oleh sel itu sendiri sedangkan pada hewan multiseluler fungsi kehidupan dilakukan dengan cara kerja sama amtara sel-sel yang bertugas sesuai dengan fungsinya masing-masing. Sekumpulan sel yang sama akan membentuk jaringan à organ à sistem organ à individu. Istilah sel pertama kali dikemukakan oleh Robert Hooke (1665) yang melakukan pengamatan terhadap sayatan gabus dengan menggunakan mikroskop. Dia melihat adanya ruangan-ruangan kecil yang mennyusun gabus. Ruangan kecil itu diberi nama sel.
Bagian yang paling penting dari sebuah sel adalah inti sel karena berfungsi sebagai pembawa DNA yang kemudian akan membentuk gen. DNA yang bergabung dengan protein akan membentuk kromatin. Kromatin yang menebal disebut kromosom. Kromosom dan gen berfungsi untuk mensintesis RNA, dimana RNA akan berfungsi untuk mengatur karakteristik dari protein yang diperlukan untuk berbagai aktifitas enzimatik. Terdapat 3 jenis RNA yang dibentuk oleh DNA, yaitu:
1.       Messenger RNA (mRNA), berfungsi membawa kode genetik ke sitoplasma untuk mengatur sintesis protein.
2.     Transfer RNA (tRNA) untuk transpor asam amino menuju ribosom untuk   digunakan menyusun molekul protein.
3.     Ribosomal RNA (rRNA) untuk membentuk ribosom bersama dengan 75 protein lainnya.
Selain inti sel, terdapat pula sitoplasma dan organel-organel sel yang memiliki bentuk serta fungsi yang telah terspesialisasi. Organel-organel tersebut adalah:
1.       Ribosom, berfungsi sebagai tempat sintesis protein.
2.     Retikulum endoplasmik (retikulum endoplasmik kasar dan halus). Retikulum endoplasmik kasar berfungsi sebagai tempat penampungan protein yang dihasilkan oleh ribosom sedangkan retikulum endoplasmik halus berfungsi dalam sintesis lipid (termasuk fosfolipid dan steroid), metabolisme karbohidrat dan menawarkan obat serta racun.
3.     Aparatus golgi, berfungsi untuk memodifikasi unit glikoprotein dari karbohidrat dan sebagai bagian yang menyortir dan mengarahkan protein sesuai dengan tempatnya secara tepat.
4.     Lisosom, berfungsi dalam pencernaan intrasel, yaitu mencerna zat-zat yang masuk ke dalam sel.
5.     Mitokondria, berfungsi sebagai tempat respirasi seluler.
6.     Sentriol, berperan penting selama proses pembelahan sel.
7.     Sitoskeleton (mikrotubulus, mikrofilamen, filamen intermedier), berfungsi untuk mempertahankan struktur sel agar tidak mudah berubah.
Bagian sel lainnya yang tidak kalah penting adalah membran sel. Membran sel tersusun dari lemak, karbohidrat, dan protein. Fungsinya untuk melindungi sel, berperan sebagai reseptor (penerima) rangsang dari luar sel, dan mengatur keluar masuknya (sistem transpor) molekul-molekul. Terdapat beberapa macam cara transpor zat melalui membran, yaitu transpor ion channel, transpor aktif primer, transpor aktif sekunder (transpor sekunder co-transpor dan transpor sekunder counter-transpor), serta fagositosis dan pinositosis. Contoh transpor zat melalui membran adalah difusi dan osmosis.
Komposisi kimia sel terdiri atas air, elektrolit, lemak, protein, dan karbohidrat. Selain itu sel juga memiliki sifat fisik dan kimia, yaitu kapasitas panas, kapasitas penguapan, viskositas, dan kondisi molekul.
Di dalam sel terjadi pula proses metabolisme. Metabolisme sel terjadi melalui 3 tahapan, yaitu:
1.       Makanan yang terdiri atas karbohidrat, lemak, dan protein akan melalui pemecahan ke dalam bentuk yang sederhana (karbohidrat menjadi gula sederhana, lemak menjadi asam lemak gliserol, dan protein menjadi asam amino).
2.     Gula sederhana mengalami glikolisis menghyasilkan 1 NADPH dan 2 ATP serta berubah menjadi asam piruvat. Asam amino berubah menjadi asam piruvat dan asetil Ko-A. Asam lemak gliserol berubah menjadi asetil Ko-A.
3.     Pada tahap ini terjadi oksidasi asetil ko-A menjadi H2O dan CO2 melibatkan proses pembentukan NADH, selanjutnya akan menghasilkan ATP dalam jumlah lebih banyak melalui sistem transpor elektron dan berlangsung dalam kondisi aerob sehingga ketersediaan oksigen mutlak diperlukan. Kekurangan oksigen dapat mengganggu proses pembentukan ATP.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar