Hi ini blog saya dimana di daalamnya membahas Fisiologi Hewan dan Mikrobiologi. Semoga bermanfaat bagi semua!!!


Rabu, 20 Oktober 2010

Pengertian Mikrobiologi dan Mikroba

Mikrobiologi adalah salah satu cabang biologi yang menelaah mengenai organisme hidup berukuran mikroskopis yang meliputi virus, bakteri, archaea, protozoa, algae, dan fungi. Mikrobiologi dapat dibeda-bedakan menjadi beberapa sub disiplin berdasarkan berbagai macam orientasi, yaitu:
  1. Orientasi taksonomi, meliputi virologi, bakteriologi, mikologi, fikologi atau algologi, dan protozoologi.
  2. Orientasi habitat, meliputi mikrobiologi air, mikrobiologi tanah, dan mikrobiologi laut.
  3. Orientasi problema, meliputi ekologi mikroba, mikrobiologi patogenik (Pathogenic microbiology), mikrobiologi pertanian, mikrobiologi industri, dan mikrobiologi geologi.
Terdapat pula lapangan mikrobiologi terapan yang meliputi mikrobiologi kedokteran, mikrobiologi akuatik, aeromikrobiologi, mikrobiologi makanan, mikrobiologi pertanian, mikrobiologi industri, eksomikrobiologi, dan mikrobiologi geokimia.
Mikroba atau mikroorganisme atau jasad renik adalah jasad hidup yang ukurannya sangat kecil. Secara klasik jasad hidup dapat digolongkan menjadi dunia tumbuhan (plantae) dan dunia hewan (animalia) karena menurut teori evolusi setiap jasad akan berkembang menuju ke sifat plantae atau animalia. Menurut Ernest Haeckel (1834-1919), berdasarkan perbedaan organisasi selnya dunia tumbuhan (plantae) dan dunia binatang (animalia) dibedakan dengan protista. Protista untuk menampung jasad yang tidak dapat dimasukkan pada golongan plantae dan animalia. Protista terdiri dari algae atau ganggang, protozoa, jamur atau fungi, dan bakteri yang mempunyai sifat uniseluler, sonositik, atau multiseluler tanpa diferensiasi jaringan. Kemudian dikembangkan lagi oleh R.H.Whittaker (1920-1980), dia membagi jasad hidup menjadi tiga tingkat perkembangan, yaitu jasad prokariotik yang meliputi bakteri dan ganggang biru (Divisio Monera); jasad eukariotik uniseluler meliputi algae sel tunggal, khamir dan protozoa (Divisio Protista); dan jasad eukariotik multiseluler & multinukleat meliputi Divisio Fungi, Divisio Plantae, serta Divisio Animalia. Sedangkan Carl Woese (1928) menggolongkan jasad hidup berdasarkan susunan kimia makromolekul yang terdapat di dalam sel. Pembagian tersebut meliputi arkhaebacteria, eukaryota (protozoa, fungi, tumbuhan dan binatang), dan eubacteria.
Mikroba di alam secara umum berperanan sebagai produsen, konsumen, maupun redusen. Jasad produsen menghasilkan bahan organik dari bahan anorganik dengan energi sinar matahari. Mikroba yang berperanan sebagai produsen adalah algae dan bakteri fotosintetik. Jasad konsumen menggunakan bahan organik yang dihasilkan oleh produsen, contoh: protozoa. Jasad redusen menguraikan bahan organik dan sisa-sisa jasad hidup yang mati menjadi unsur-unsur kimia (mineralisasi bahan organik) sehingga di alam terjadi siklus unsur-unsur kimia, contoh: bakteri dan jamur (fungi). Mikroba ada yang mempunyai banyak sel (multiseluler) ada pula yang terdiri dari satu sel saja (uniseluler). Selain yang bersifat seluler, ada mikroba yang bersifat nonseluler, yaitu virus. Virus merupakan makhluk hidup pada tingkatan molekul dan disebut sebbagai organisme peralihan karena mempunyai sebagian ciri makhluk hidup, misalnya dapat berkembang biak; dan ciri benda mati, yaitu dapat dikristalkan. Virus hanya dapat berkembang biak di sel-sel hidup (parasit obligat). Selain virus, ada jasad hidup lain yang disebut viroid. Viroid membawa sifat genetiknya sendiri yang dapat diekspresikan di dalam sel inang . Prion adalah jasad hidup yang lebih sederhana dari virus, yang terdiri atas suatu molekul protein yang infeksius (dapat menginfeksi sel inang).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar