Hi ini blog saya dimana di daalamnya membahas Fisiologi Hewan dan Mikrobiologi. Semoga bermanfaat bagi semua!!!


Senin, 20 Desember 2010

Posting 3: Protozoa


Protozoa berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata protos yang artinya pertama dan zoon yang artinya hewan bersel satu. Meskipun bersel satu protozoa adalah organisme yang lengkap, dalam arti dapat melakukan kegiatan hidup seperti organisme bersel banyak. Protozoa hidup bebas di laut, air tawar, tanah, bersimbiosis, atau hidup di dalam organisme lain. Protozoa bergantung pada nutrisi, suhu, dan pH. Beberapa protozoa bergantung kepada cahaya.
A. Struktur dan Fungsi Tubuh Protozoa
Protozoa bersel tunggal (uniseluler) dan mempunyai organ sel yang sederhana serta bernafas dengan seluruh permukaan tubuhnya. Hanya memiliki inti sel satu buah kecuali Paramaecium.  Berukuran 1 – 150 μm dengan bentuk yang tetap kecuali Amoeba. Alat pencernaan terdiri atas sitostoma atau mulut sel, vakuola makanan, dan sitopige atau anus sel (kecuali Amoeba tidak memiliki sitostoma maupun sitopige). Proses pencernaan intraseluler dalam vakuola makanan, aktivitas makan dilakukan dengan cara fagositosis (memakan partikel) dan pinositosis (meminum cairan atau nutrisi terlarut). Nutrisi diperoleh melauli cara hidup yang holozoik, saprofitik, saprozoik, holofitik atau autotrof, dan parasitik. Protozoa tidak memiliki susunan saraf ataupun indra, stigma merupakan bagian yang peka terhadap rangsangcahaya. Perkembangbiakan vegetatif dengan amitosis kecuali Paramaecium dengan konjugasi dan Sporozoa dengan metagenesis sedangkan perkembangbiakan generatif dengan membentuk mikrogamet dan makrogamet. Sel tubuh protozoa terdiri atas tiga bagian utama, yaitu membran plasma, sitoplasma, dan inti sel.
B. Klasifikasi Protozoa
a. Klasifikasi lama adalah berdasarkan alat gerak nya, yaitu hanya terbagi ke dalam empat kelas:
1.  Sarcodina (bergerak secara amoeboid: Entamoeba histolytica
2.  Mastigophora (ada flagela): Trypanosoma brucei var.gambiense, Trichomonas vaginalis
3.  Ciliata (ada cilia): Balantidium coli
4.  Sporozoa (tidak ada bentuk dewasanya): Plasmodium, Toxoplasma
b. Klasifikasi baru (sejak 1986) berdasarkan struktur sel di bawah elektron mikroskop:
1.      Phylum: Sarcomastigophora
Alat gerak berupa flagela, pseudopodia, atau keduanya
·      Sub-phylum Mastigophora (flagela ada pada tahap dewasa)
§  Kelas Phytomastigophorea: Flagelata yang mirip tanaman, mis. Euglena, Volvox
§  Kelas Zoomastigophorea: flagelata yang tidak memiliki kromoplast, misal: Trichomonas, Trypanosoma.
·         Sub-phylum Opalinata: parasit
·         Sub-phylum Sarcodina: pseudopodia
§  Kelas Rhizopoda: misal Amoeba, Entamoeba
§  Kelas Actinopoda: misal plankton
·         Sub-pyhlum Opalinata
·         Sub-pyhlum Sarcodina
2.      Phylum: Labyrinthomorpha
Kebanyakan hidup di laut dan parasit pada algae, contoh : Labyrinthula
3.      Phylum: Apicomplexa
Apical complex merupakan seperangkat organel yang terdapat pada daerah ujung sel. Pada tahap dewasa tidak ada flagela atau cilia, contoh : Plasmodium dan Toxoplasma.
4.      Phylum: Myxozoa
Spora multisel, bentuk kapsul dengan satu atau lebih polar, dan bersifat parasit pada ikan dan invertebrata, contoh: Ceratomyxa dan Myxidium.
5.      Phylum: Microspora
Parasit pada invertebrata dan vertebrata rendah, memiliki spora berdinding tebal yang mengandung suatu bahan infeksi atau sporoplasma yang berperan dalam proses invasi, contoh: Encephalitozoon cuniculi dan Enterocytozoon bieneusi.
6.      Phylum: Ascetospora
Parasit pada invertebrata dan sedikit vertebrata. Spora multisel, tanpa kapsul atau filamen. Seluruh spesiesnya bersifat parasit, contoh: Marteilia dan Haplosporidium.
7.      Phylum: Ciliophora
Memiliki cilia, Vakuola kontraktil, dan 2 jenis nukleus. Bersifat heterotrof, contoh: ParameciumI dan Balantidium yang merupakan  parasit yang biasa menginfeksi babi, tikus, monyet, anjing, dan juga manusia.
C. Parasit Helminths
Termasuk parasit Metazoa dan dapat menginfeksi manusia, terutama di daerah tropis. Terdiri dari dua Phyla, yaitu Platyhelminthes dan Nematoda. Pada umumnya parasit protozoa maupun helminths masuk menginfeksi hewan dan manusia melalui vektor. Umumnya vektor berupa serangga, seperti nyamuk, lalat, kutu, kumbang, ticks, dan moluska. Infeksi (transmisi)dapat terjadi dari hewan ke hewan atau dari hewan ke manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar